Berikut ini adalah ragam alat ukur yang dipakai untuk dalam pengukuran besaran pokok.
1. Panjang
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran panjang, antara lain:
- Penggaris
- Pita ukur
- jangka sorong
- Mikrometer sekrup
2. Massa
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran massa:
- Neraca pasar
- Neraca lengan
- Neraca kimia
- Neraca pegas
- Neraca digital
3. Waktu
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran waktu:
- Jam matahari
- jam pasir
- Jam dinding
- Jam tangan
- Stopwatch
- jam atom
4. Kuat Arus listrik
Alat ukur yang digunakan:
- Amperemeter
5. Suhu
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran suhu:
- Termometer
6. Intensitas Cahaya
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran cahaya:
- Candlemeter atau luxmeter
7. Jumlah Zat
Jumlah zat tidak diukur secara langsung, tetapi dengan cara mengukur terlebih dahulu massa zat.
sumber 2
1. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah didefinisikan.
Berikut disajikan 7 besaran pokok, dan satuannya dalam SI (Satuan Internasional) beserta alat ukur yang bisa digunakan.
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah didefinisikan.
Berikut disajikan 7 besaran pokok, dan satuannya dalam SI (Satuan Internasional) beserta alat ukur yang bisa digunakan.
NO
|
NAMA BESARAN
|
SATUAN dalam SI
|
ALAT UKUR
|
1
|
Panjang
|
Meter (m)
|
Mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup
|
2
|
Massa
|
Kilogram (kg)
|
Neraca dua lengan, neraca tiga lengan
|
3
|
Waktu
|
Sekon (s)
|
Stopwatch
|
4
|
Kuat arus listrik
|
Ampere (A)
|
Amperemeter
|
5
|
Suhu
|
Kelvin (K)
|
Termometer
|
6
|
Intensitas cahaya
|
Kandela (Cd)
| |
7
|
Jumlah zat
|
Mole (mol)
|
Alat Ukur Besaran Pokok
a. Panjang ( Mistar, Jangka Sorong & Mikrometer Sekrup)
b. Massa ( Neraca )
c. Waktu ( Stopwatch, Arloji )
d. Kuat Arus Listrik ( Ampere meter )
e. Jumlah Zat ( Pengukuran Tdk Langsung)
f. Intensitas Cahaya ( Lightmeter )
Alat Ukur Besaran Turunan
- Speedometer : mengukur kelajuan
- Dinamometer : mengukur besarnya gaya.
- Higrometer : mengukur kelembaban udara.
- Ohm meter : mengukur tahanan ( hambatan ) listrik
- Volt meter : mengukur tegangan listrik.
- AVOmeter : mengukur kuat arus, tegangan dan hambatan listrik
- Barometer : mengukur tekanan udara luar.
- Hidrometer : mengukur berat jenis larutan.
- Manometer : mengukur tekanan udara tertutup.
- Kalorimeter : mengukur besarnya kalor jenis zat.
sumber 4
A.1 Besaran Pokok
Berdasarkan hasil-hasil pertemuan sebelumnya dan hasil-hasil panitia internasional, maka dalam Konferensi Umum mengenai Berat dan Ukuran ke-14 (1971) di Perancis, berhasil menetapkan tujuh besaran sebagai dasar (besaran pokok) seperti pada tabel 1.1. dan merupakan dasar bagi Sistem Satuan Internasional yang biasa disingkat SI (dari bahasa Perancis “Le Systeme Internasional d’Unites.”)
Berdasarkan satuan-satuan di atas, jika kita akan menentukan jari-jari bumi (6,37 x 106 m ) atau periode garputala (2,3 x 10-3 s) maka akan di dapatkan bilangan-bilangan yang sangat besar atau sangat kecil. Agar bilangan-bilngan tersebut lebih sederhana maka dalam konferensi tersebut juga dianjurkan penggunaan awalan seperti tebel 1.2.
Jadi, jari-jari bumi seperti di atas dapat ditulis sebagai 6,37 Mm dan periode garputala sebagai 2,3 ms.
A.2 Definisi Satuan Standar SI
1. Satuan Panjang
Satu meter adalah 1.650.763,73 kali panjang gelombang sinar merah jingga dalam vakum yang dipancarkan oleh isotop Krypton Kr86.
2. Satuan Massa
Satu kilogram standar adalah massa dari sebuah model silinder platina iridium yang aslinya disimpan di Lembaga Berat dan Ukuran International di Sevres. Standar sekunder dikirim ke berbagai negara dan massa-massa benda yang lainnya ditentukan dengan menggunakan teknik neraca berlengan sama.
3. Satuan waktu
Satu sekon adalah waktu yang diperlukan oleh atom cesium (Cs – 133) untuk melakukan getaran sebanyak 9.192.631.770 kali
4. satuan suhu
Satu kelvin adalah 1/273,16 suhu titik tripel air.
5. Satuan kuat arus listrik
Satu ampere adalah arus tetap yang dipertahankan untuk tetap mengalir pada dua batang penghantar sejajar dengan panjang tak terhingga dan dengan luas penampang yang dapat diabaikan dan dipisahkan sejauh satu meter dalam vakum, yang akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 N m-1.
6. Satuan intensitas cahaya
Satu candela adalah intesitas cahaya yang besarnya sama dengan intensitas sebuah sumber cahaya pada satu arah tertentu yang memancarkan radiasi monokhromatik dengan frekuensi 540 x 1012 Hz dan memiliki intensitas pancaran pada arah tersebut sebesar 1/683 watt per steradian.
7. Satuan jumlah zat
Satu mol sama dengan jumlah zat yang mengandung satuan elementer sebanyak jumlah atom di dalam 0,012 kg karbon-12. Satuan elementer dapat berupa atom, molekul, ion, elektron, dll dan harus ditentukan.
A.3 Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang satuannya merupakan gabungan dari satuan-satuan dasar (pokok).
Contoh:
- Luas ( m2 )
- Massa jenis ( kg/m3)
- Kecepatan (m/s)
Beberapa besaran turunan dapat dilihat pada tabel berikut!
Disamping besaran pokok dan besaran turunan, masih ada satuan besaran tambahan sebagai berikut:
Fisika tidak bisa dilepaskan dari proses pengukuran berbagai besaran fisika dan alat ukur yang digunakan dalam fisika sedikit berbeda dengan alat ukur yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan dalam fisika membutuhkan tingkat ketelitian yang sangat tinggi.
Berikut adalah beberapa alat ukur yang digunakan dalam proses pengukuran besaran fisika.
1. Alat ukur panjang
Alat ukur panjang terdiri dari beberapa jenis seperti meteran lipat (pita), mistar, jangka sorong, dan mikrometer dan masing-masing mempunyai tingkat ketelitian yang berbeda
a. Mistar
- Untuk mengukur benda yang panjangnya kurang dari 50 cm atau 100 cm.
- Tingkat ketelitiannya 0,5 mm ( ½ x 1 cm)
- Satuan yang tercantum dalam mistar adalah cm, mm, serta inchi.
Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat, maka sudut pengamatan harus tegak lurus dengan obyek dan mistar.
Contoh pengukuran dengan mistar:
Panjang balok di atas adalah 3,2 cm atau 32 mm.
b. Meteran lipat (pita pengukur)
- Digunakan untuk megukur suatu obyek yang tidak bisa dilakukan dengan mistar, misalnya karena ukurannya terlalu panjang atau bentuknya tidak lurus.
- Mempunyai tingkat ketelitian sampai dengan 1 mm.
c. Jangka sorong
- Digunakan untuk mengetahui panjang bagian luar maupun bagian benda dengan sangat akurat / teliti
- Mempunyai tingkat ketelitian sampai dengan 0,1 mm
Jangka sorong seperti pada gambar di atas adalah jangka sorong yang skalanya mudah dibaca. Tetapi jangka sorong yang ada di laboratorium sekolah mempunyai cara pembacaan skala yang berbeda, dimana ada skala utama dan skala vernier/nonius.
Cara membaca skala:
Hasil pembacaan = 4,74 cm atau 47,4 mm(4,7 + 0,04)
d. Mikrometer Sekrup
- Digunakan untuk mengetahui ukuran panjang yang sangat kecil
- Mempunyai tingkat ketelitian sampai dengan 0,01 mm
2. Alat Ukur Massa
Neraca yang digunakan di laboratorium fisika pada umumnya berbeda neraca yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut adalah beberapa contoh neraca berbagai bentuk.
Dan di bawah ini adalah contoh neraca yang sering ditemukan di laboratarium
Ada empat macam prinsip kerja neraca, yaitu:
- Prinsip kesetimbangan gaya gravitasi, contoh neraca sama lenga
- Prinsip kesetimbangan momen gaya, contoh neraca dacin
- Prinsip kesetimbangan gaya elastis, contoh neraca pegas untuk menimbang bahan-bahan ku
- Prinsip inersia (kelembaman), contoh neraca inersia
3. Alat Ukur Waktu
Sebenarnya ada banyak alat ukur waktu yang tersedia, seperti jam tangan, jam dinding, jam bandul dan sebagainya. Namun yang sering digunakan di laboratorium adalah stopwatch.
Ada banyak jenis stopwatch dengan berbagai ketelitian, mulai dari 1 detik, 1/10 detik, sampai 1/100 detik.
Ada juga stopwatch digital dengan ketelitian yang sangat tinggi, misalnya fasilitas stopwatch di handphone.
4. Alat Ukur Suhu (temperatur)
Alat ukur suhu adalah termometer, dan ada banyak jenis termomter. Dilihat dari jenis skala ada tiga macam termomometer, yaitu Celcius, Fahrenheit, dan Reamur. Ditinjau dari bahan termometrik yang digunakan juga ada tiga jenis termometer, yaitu termometer gas, zat cair, dan zat padat (termokopel dan hambatan platina).
Massa jenis termasuk besaran turunan yaitu sama dengan massa dibagai volume benda. Oleh karena itu, untuk menentukan massa jenis sebuah benda kita perlu dua alat ukur, yaitu alat ukur massa (neraca) dan alat ukur volume (penggaris untuk benda yang teratur bentuknya atau gelas ukur).
Cara lain untuk mengukur volume benda adalah dengan memasukkan benda langsung ke dalam gelas ukur.
Contoh:
Mula-mula air pada gelas ukur menunjuk skala pada 12,4 ml. Setelah sebuah benda dimasukkan pada gelas ukur, air menunjuk pada skala 20,2 ml.
Jadi volume benda tersebut adalah 20,2 ml – 12,4 ml atau 7,8 ml
a. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak bergantung pada besaran lainnya. Terdapat tujuh besaran pokok yang telah ditetapkan, yakni massa, waktu, panjang, kuat arus listrik, temperatur, intensitas cahaya, dan jumlah zat. Selain itu, terdapat dua besaran tambahan yang tidak memiliki dimensi, yakni sudut datar dan sudut ruang (tiga dimensi). Satuan dan lambang satuan dari besaran pokok dapat Anda lihat pada Tabel 2. dan Tabel 3. berikut.
Tabel 2. Tujuh Besaran Pokok dalam Sistem Internasional
Besaran Pokok
|
Satuan
|
Lambang Satuan
|
Panjang
|
meter
|
m
|
Massa
|
kilogram
|
kg
|
Waktu
|
sekon (detik)
|
s
|
Arus Listrik
|
ampere
|
A
|
Suhu
|
kelvin
|
K
|
Intensitas Cahaya
|
kandela
|
cd
|
Jumlah Zat
|
mole
|
mol
|
Tabel 3. Dua Besaran Tambahan dalam Sistem Internasional
Tambahan Satuan
|
Lambang
|
Satuan
|
Sudut datar
|
rad
|
radian
|
Sudut ruang
|
sr
|
steradian
|
b. Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari beberapa besaran pokok. Sebagai contoh, volume sebuah balok adalah panjang × lebar × tinggi. Panjang, lebar, dan tinggi adalah besaran pokok yang sama. Dengan kata lain, volume diturunkan dari tiga besaran pokok yang sama, yakni panjang. Contoh lain adalah kelajuan, yakni jarak dibagi waktu. Kelajuan diturunkan dari dua besaran pokok yang berbeda, yakni panjang (jarak) dan waktu. Selain memiliki satuan yang diturunkan dari satuan besaran pokok, besaran turunan juga ada yang memiliki nama satuan tersendiri. Beberapa contoh besaran turunan dan satuannya ditampilkan pada Tabel 4.
Tabel 4. Besaran Turunan yang Memiliki Satuan Tersendiri
Besaran Turunan
|
Satuan
|
Lambang Satuan
|
Gaya
|
newton
|
N
|
Energi
|
joule
|
J
|
Daya
|
watt
|
W
|
Tekanan
|
pascal
|
Pa
|
Frekuensi
|
hertz
|
Hz
|
Muatan Listrik
|
coulomb
|
C
|
Beda Potensial
|
volt
|
V
|
Hambatan Listrik
|
ohm
|
Ω
|
Kapasitas Kapasitor
|
farad
|
F
|
Fluks Magnetik
|
weber
|
Wb
|
Induksi Magnetik
|
tesla
|
T
|
Induktansi
|
henry
|
H
|
Fluks Cahaya
|
lumen
|
ln
|
Kuat Penerangan
|
lux
|
lx
|
2. Satuan
Ada dua macam sistem satuan yang sering digunakan dalam ilmu Fisika dan ilmu teknik, yakni sistem metrik dan sistem Inggris. Satuan yang akan dibahas dalam materi ini adalah sistem metrik saja. Sistem metrik kali pertama digunakan di negara Prancis yang dibagi menjadi dua bagian, yakni sistem MKS (meter - kilogram - sekon) dan CGS (centimeter - gram - sekon). Akan tetapi, satuan internasional menetapkan sistem MKS sebagai satuan yang dipakai untuk tujuh besaran pokok.
a. Penetapan Satuan Panjang
Kali pertama, satu meter didefinisikan sebagai jarak antara dua goresan yang terdapat pada kedua ujung batang platina-iridium pada suhu 0°C yang disimpan di Sevres dekat Paris. Batang ini disebut meter standar. Meskipun telah disimpan pada tempat yang aman dari pengaruh fisik dan kimia, meter standar ini akhirnya mengalami perubahan panjang walaupun sangat kecil. Pada 1960, satu meter standar didefinisikan sebagai jarak yang sama dengan 1.650.763,73 kali riak panjang gelombang cahaya merah-jingga yang dihasilkan oleh gas kripton.
b. Penetapan Satuan Massa
Kilogram standar adalah sebuah massa standar, yakni massa sebuah silinder platina-iridium yang aslinya disimpan di Sevres dekat Paris. Di Kota Sevres terdapat tempat kantor internasional tentang berat dan ukuran. Selanjutnya, massa kilogram standar disamakan dengan massa 1 liter air murni pada suhu 4°C.
c. Penetapan Satuan Waktu
Satuan waktu dalam SI adalah detik atau sekon. Pada awalnya, 1 detik atau 1 sekon didefinisikan dengan 1/86.400 hari Matahari rata-rata. Oleh karena 1 hari Matahari rata-rata dari tahun ke tahun tidak sama, standar ini tidak berlaku lagi. Pada 1956, sekon standar ditetapkan secara internasional, yakni 1 sekon= 1/31.556.925,9747 lamanya tahun 1900. Akhirnya pada 1967, ditetapkan kembali bahwa satu sekon adalah waktu yang diperlukan atom Cesium untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali.
d. Penetapan Satuan Arus Listrik
Arus listrik yang diukur memiliki satuan ampere. Satu ampere didefinisikan sebagai jumlah muatan listrik satu coulomb (1 coulomb = 6,25 × 1018 elektron) yang melewati suatu penampang dalam waktu 1 sekon.
Catatan Fisika :
Inci Kubik
Alat ukur standar yang diperlihatkan pada gambar tersebut dibuat dengan lapisan kuningan dan nikel. Alat standar ini kali pertama digunakan pada 1889 oleh Dewan Perdagangan Inggris untuk menentukan bobot satu inci kubik (16 ml) air murni. Bobot yang ditunjukan tersebut kurang lebih 1,7 kali ukuran yang sebenarnya, yaitu 27,2 ml. (Sumber: Jendela Iptek, 1997)
e. Penetapan Satuan Suhu
Sebelum 1954, titik acuan suhu diambil sebagai titik lebur es pada harga 0°C dan titik didih air berharga 100°C pada tekanan 76 cmHg. Kemudian pada 1954, dalam kongres Perhimpunan Internasional Fisika, diputuskan bahwa suhu titik lebur es pada 76 cmHg menjadi T = 273,15 K dan titik didih air pada 76 cmHg menjadi T = 373,15 K.
f. Penetapan Satuan Intensitas Cahaya
Sumber cahaya standar kali pertama menggunakan sumber cahaya buatan, yang ditetapkan berdasarkan perjanjian internasional yang disebut sebagai lilin. Pada 1948, ditetapkan sumber cahaya standar yang baru, yakni cahaya yang dipancarkan oleh benda hitam pada suhu titik lebur platina (1.773°C) yang dinyatakan dengan satuan kandela.
Satuan kandela didefinisikan sebagai benda hitam seluas satu meter persegi yang bersuhu titik lebur platina (1.773°C). Benda ini akan memancarkan cahaya dalam arah tegak lurus dengan kuat cahaya sebesar 6 × 10–5 kandela.
g. Penetapan Satuan Jumlah Zat
Jumlah zat dalam satuan internasional memiliki satuan mol. Satu mol zat terdiri atas 6,025 × 1023 buah partikel (bilangan 6,025 × 1023 disebut dengan bilangan Avogadro).
Catatan Fisika :
Waktu Lintas Dunia
Waktu setempat menunjukkan pukul 12 siang ketika Matahari mencapai puncak ketinggiannya. Hal ini terjadi satu jam lebih lambat untuk tiap perjalanan sepanjang 15° ke barat. Sebuah kapal akan menentukan kedudukan longitudinalnya (kedudukan timur barat) dengan memperhatikan perbedaan antara waktu setempat dengan waktu yang ditunjukkan oleh jam yang dibawa dari rumah. Hal ini memerlukan jam yang tetap untuk menunjukkan ketelitian waktu selama perjalanan. Masalah ini baru terpecahkan pada 1735 dengan ditemukannya kronometer kapal. (Sumber: Jendela Iptek, 1997)
3. Faktor Pengali
Dalam sistem internasional, faktor pengali dari sebuah besaran pokok dengan besaran pokok yang lainnya adalah sama. Contoh untuk besaran panjang dan besaran massa, yakni seperti pada tabel berikut.
Tabel 5. Contoh Faktor Pengali Panjang dan Massa
Besaran Panjang
|
Besaran Massa
|
kilometer
|
kilogram
|
hektometer
|
hektogram
|
dekameter
|
dekagram
|
meter
|
gram
|
desimeter
|
desigram
|
centimeter
|
centigram
|
milimeter
|
miligram
|
Satuan-satuan panjang dan massa tersebut telah Anda pelajari di sekolah dasar. Faktor pengali lainnya yang akan didapatkan dalam pengukuran, yakni seperti pada tabel berikut.
Contoh Soal 1 :
Suatu besaran yang memiliki dimensi [ML–1T–2] adalah ....
a. gaya
b. momentum
c. daya
d. tekanan
e. energi
Kunci Jawaban :
a. gaya = ma = [MLT–2]
b. momentum = mv = [MLT–1]
c. daya = E/t = [ML2T–3]
d. tekanan = F/A = [ML–1T–2]
e. energi = ½ (mv2) = [ML2T–2]
Jawab: d
Tabel 6. Faktor Pengali dalam SI
Faktor Pengali
|
Nama Awalan
|
Simbol
|
10–18
|
atto
|
a
|
10–15
|
femto
|
f
|
10–12
|
piko
|
p
|
10–9
|
nano
|
n
|
10–6
|
mikro
|
μ
|
10–3
|
mili
|
m
|
103
|
kilo
|
K
|
106
|
mega
|
M
|
109
|
giga
|
G
|
1012
|
tera
|
T
|
Contoh penggunaanya sebagai berikut :
1 pikometer = 10–12 meter
1 mikrogram = 10–6 gram
1 megahertz = 106 hertz
1 gigawatt = 109 watt
4. Dimensi
Dalam Fisika, ada tujuh besaran pokok yang berdimensi dan dua besaran pokok tambahan yang tidak berdimensi. Semua besaran dapat ditemukan dimensinya. Jika dimensi sebuah besaran diketahui, dengan mudah dapat diketahui pula jenis besaran tersebut. Tujuh besaran pokok yang berdimensi dapat Anda lihat pada tabel berikut ini.
Tabel 7. Dimensi Besaran Pokok
Nama Awalan
|
Dimensi
|
Panjang
|
[L]
|
Massa
|
[M]
|
Waktu
|
[T]
|
Arus listrik
|
[I]
|
Suhu
|
[θ]
|
Intensitas cahaya
|
[J]
|
Jumlah zat
|
[N]
|
Dimensi suatu besaran menunjukkan bagaimana cara besaran tersebut tersusun oleh besaran-besaran pokok. Besaran pokok tambahan adalah sudut datar dan sudut ruang, masing-masing memiliki satuan radian dan steradian, tetapi keduanya tidak berdimensi.
Contoh Soal 2 :
Diketahui sebuah persamaan x = vt + ½ at2. Jika v memiliki satuan m/s, t memiliki satuan s, dan x memiliki satuan m, tentukanlah satuan dari besaran a.
Kunci Jawaban :
Diketahui:
v bersatuan m/s,
x bersatuan m, dan
t bersatuan s.
Supaya persamaan sebelah kiri dan persamaan sebelah kanan sama, persamaan sebelah kanan haruslah bersatuan m sehingga.
s2 × a = m
a = m/s2
Jadi, satuan dari besaran a adalah m/s2.
5. Konversi Satuan
Adakalanya ketika Anda ingin melakukan operasi suatu besaran, baik penjumlahan, pengurangan, perkalian, ataupun pembagian, Anda akan mengalami kesulitan dalam melakukannya dikarenakan satuan dari besaran yang sejenis tidak sama. Misalnya, Anda akan menjumlahkan dua buah besaran kelajuan 72 km/jam + 30 m/s, penjumlahan tersebut tidak dapat Anda lakukan sebelum Anda konversi salah satu satuan dari besaran satu ke satuan besaran lainnya. Nilai 72 km/jam dapat Anda konversi menjadi m/s dengan cara sebagai berikut :
1 km = 1.000 m
1 jam = 3.600 s
maka 72 km/jam = 72.000 m / 3.600 s = 20 m/s
Jadi, Anda dapat dengan mudah menjumlahkan kedua nilai kelajuan tersebut. 20 m/s + 30 m/s = 50 m/s.
Rangkuman :
1. Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran lainnya yang telah ditetapkan sebagai standar suatu besaran.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran adalah :
a. alat ukur;
b. lingkungan pengukuran; dan
c. orang yang mengukur.
3. Jenis-jenis alat ukur antara lain :
a. alat ukur panjang, contohnya mistar ukur, jangka sorong, dan mikrometer ulir (sekrup).
b. alat ukur massa, contohnya neraca ohaus
c. alat ukur waktu, contohnya stopwatch
4. Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran, termasuk angka terakhir yang ditaksir atau diragukan.
5. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya ditetapkan terlebih dahulu dan tidak bergantung pada besaran lainnya.
6. Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari beberapa besaran pokok.
7. Kedua ruas dari persamaan harus memiliki dimensi yang sama.
8. Satuan dapat diubah menjadi satuan lainnya, dalam besaran yang sama, dengan cara konversi satuan.
sumber 4
gambar alat ukurbesaran pokok yang meliputi gambar alat ukur besaran panjang, gambar alat ukur besaran massa, gambar alat ukur besaran waktu,gambar alat ukur besran suhu, gambar alat ukur besaran kuat arus, gambar alat ukur besaran intesitas cahaya dan alat ukur besaran jumlah zat
Gambar Alat Ukur Panjang (Mistar, Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup)
1. Mistar/penggaris (ruler)
Gambar alat ukur panjang yaitu mistar/penggaris sumber gambar: Wpclipart |
Untuk mengetahui macam-macam atau jenis-jenis mistar silahkan baca "jenis-jenis mistar"
2. Jangka Sorong (Vernier Caliper)
Gambar jangka sorong digital. Sumber gambar : bombayharbor.com |
Gambar jangka sorong manual. Image: glue-it.com |
Untuk mengetahui cara penggunaan jangka sorong (vernier caliper) silahkan baca "cara penggunaan jangka sorong (vernier caliper)"
3. Mikrometer Sekrup
Gambar Mikrometer digital. Image: royalswimmingpools.com |
Gambar Mikrometer manual. Image: gulfsouthmachine.com |
Gambar Alat Ukur Massa (Neraca Ohaus, Timbangan dan Dacin)
1. Neraca O-haus
Gambar neraca o-haus manual. Image: area-unik443.blogspot.com |
Gambar neraca o-haus Digital. Image: shopping.com |
2. Timbangan
Gambar timbangan. Image: semarang.olx.co.id |
3. Dacin
Gambar dacin. Image: barangtempodoeloe.com |
Gambar Alat Ukur Waktu (Jam Dinding, Arloji, dan Stopwatch)
1. Jam Dinding
Jam sebagai alat ukur besaran waktu. Image: flexmedia.co.id |
2. Arloji (Jam Tangan)
Gambar arloji. Image: intanarloji.blogspot.com |
3. Stopwatch
Gambar alat ukur waktu yaitu stopwatch digital. Image: tagheuer-timing.com |
Gambar alat ukur waktu yaitu stopwatch manual. Image: dladdresearch.com |
Gambar Alat Ukur Suhu (Termoeter)
Gambar Termometer analog. Image: toolking.com |
Gambar termometer digital. Image: africa-trade.ci |
Gambar Alat Ukur Kuat Arus (Ampermeter)
Gambar ampermeter analog. Image: testoon.com |
Gambar ampermeter digital. Image: faktailmiah.com |
Gambar Alat Ukur Intesitas Cahaya (Light Meter)
Gambar alat ukur intensitas cahaya (light meter). Image: affectionphotograph.com |
Gambar Alat Ukur Jumlah Zat
Gambar alat ukur jumlah zat (Total Dissolved Solid). Image: ahli mesin air bio |
Total Dissolved Solid (TDS) yang artinya jumlah zat padat terlarut, yaitu jumlah kandungan logam berat yang terlarut dalam air. alat ini terbukti akurat untuk mengukur berapa tingkat pencemaran yang ada dalm air. Satuan yang akan muncul pada alat yaitu ppm (part per million) ata
u bagian per juta artinya apabila volume air dibagi sejuta bagian maka angka yang muncul menunjukan angka jumlah bagi pengotor.
Pengukuran
Untuk mencapai suatu tujuan tertentu di dalam fisika, kita biasanya melakukan pengamatan yang disertai dengan pengukuran. Anda mengukur lebar meja belajar dengan menggunakan meteran, dan mendapatkan bahwa panjang meja adalah 1,5 meter. Dalam pengukuran di atas Anda telah mengambil meter sebagai satuan panjang.
Kenyataan dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melakukan pengukuran terhadap besaran tertentu menggunakan alat ukur yang telah ditetapkan. Misalnya, kita menggunakan mistar untuk mengukur panjang.
Pengukuran sebenarnya merupakan proses pembandingan nilai besaran yang belum diketahui dengan nilai standar yang sudah ditetapkan.
ALAT UKUR BESARAN
Alat Ukur Besaran Pokok
a. Panjang ( Mistar, Jangka Sorong & Mikrometer Sekrup)
b. Massa ( Neraca )
c. Waktu ( Stopwatch, Arloji )
d. Kuat Arus Listrik ( Amperemeter )
e. Jumlah Zat ( Pengukuran Tdk Langsung)
f. Intensitas Cahaya ( Lightmeter )
1. ALAT UKUR PANJANG DAN KETELITIANNYA
a. Mistar
Pada mistar 30 cm terdapat dua gores/strip pendek berdekatan yang merupakan skala terkecil dengan jarak 1mm atau 0,1 cm. Ketelitian mistar tersebut adalah setengah dari skala terkecilnya.
Jadi ketelitian atau ketidakpastian mistar adalah (½ x 1 mm ) = 0,5 mm atau 0,05 cm
Contoh pengukuran dengan mistar Klik Disini !!
b. Jangka Sorong
Jangka sorong terdiri atas dua rahang, yang pertama adalah rahang tetap yang tertera skala utama dimana 10 skala utama panjangnya 1 cm. Kedua rahang geser dimana skala nonius berada. 10 skala nonius panjangnya 0,9 cm sehingga beda panjang skala utama dan nonius adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Jadi skala terkecil pada jangka sorong 0,1 mm atau 0,01 sm sehingga ketelitiannya adalah ( ½ x 0,1 mm ) = 0,05 mm atau 0,005 cm.
c. Mikrometer Sekrup
Skala utama micrometer sekrup pada selubung kecil dan skala nonius pada selubung luar yang berputar maju dan mundur. 1 putaran lengkap skala utama maju/mundur 0,5 mm karena selubung luar terdiri 50 skala maka 1 skala selubung luar = 0,5 mm/50 = 0,01 mm sebagai skala terkecilnya.
Jadi ketelitian atau ketidakpastian micrometer sekrup adalah ( ½ x 0,01 mm ) = 0,005 mm atau 0,0005 cm
2. ALAT UKUR WAKTU DAN KETELITIANNYA
Alat ukur waktu yang umum digunakan adalah stopwatch. Pada stopwatch analog jarak antara dua gores panjang yang ada angkanya adalah 2 sekon. Jarak itu dibagi atas 20 skala. Dengan demikian, skala terkecil adalah 2/20 sekon = 0,1 sekon.
Jadi ketelitian stopwatch tersebut ( ½ x 0,1 sekon ) = 0,05 sekon
Alat Ukur Besaran Turunan
- Speedometer : mengukur kelajuan
- Dinamometer : mengukur besarnya gaya.
- Higrometer : mengukur kelembaban udara.
- Ohm meter : mengukur tahanan ( hambatan ) listrik
- Volt meter : mengukur tegangan listrik.
- AVOmeter : mengukur kuat arus, tegangan dan hambatan listrik
- Barometer : mengukur tekanan udara luar.
- Hidrometer : mengukur berat jenis larutan.
- Manometer : mengukur tekanan udara tertutup.
- Kalorimeter : mengukur besarnya kalor jenis zat